Dari Abdullah Ibn Amru Ibn al Ash Radhiallaahu Anhu, sesungguhnya Nabi Shallallaahu Alaihi Wassallam bersabda:

"Sampaikan dariku walau hanya satu ayat!, dan ceritakan dari bani Israil, tidak perlu takut!, dan barang siapa berbohong atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah ia bersiap mengambil tempat duduknya di neraka!" (HR. Bukhari)

Blog obrolan ringan antar sahabat yang tergabung dalam grup whatsapp "Abyss mengkaji islam", dengan semangat saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran. Saling mendoakan dan saling memberi motivasi dalam keimanan ISLAM.
Ya, namanya obrolan tentu banyak kesalahan dan kekhilafan, untuk itu kami mohon ampun kepada Allah Azza Wa Jalla, dan mohon maaf sebesarnya bagi semua

Sabtu, 16 November 2013

Obrolan tentang pentingnya istinja dan taharah



26 okt 2013
Bismillah..
akhi Fithrawan:

Rasulullah Shallallaahu alaihi wassallam bersabda: "yang paling banyak memasukkan orang ke surga adalah takwa dan khusnul khuluq (akhlak yang baik), sedang yang banyak memasukkan orang ke neraka adalah mulut (lisan) dan kemaluan"



Untuk kalimat terakhir masalah kemaluan, seringkali dimaknai sebagai perbuatan keji semacam zina, padahal tidak hanya itu, diantaranya adalah tidak menjaga kesuciannya atau tidak sempurna dalam bersuci/ taharah / cebok lah bahasa gampangnya..



Dalam suatu riwayat, Rasulullah Shallallaahu alaihi wassallam bersama para sahabatnya berjalan dan mendapati kuburan tua, lalu beliau berkata kepada para sahabat bahwa, sang penghuni kuburan tersebut sedang disiksa (mendapat siksa kubur) karena dua hal ringan/dianggap sepele, yaitu 1. Ghibah 2. Kencing/pipis sembarangan hingga nyiprat2 dan taharah yg tidak sempurna.



Mendengar hadist ini, dafi bertanya "Yah, kog bisa yaa.., hanya sekedar pipis nyiprat2 terus di siksa kubur seperti itu..?"

Memang sepertinya seperti yang Rasulullah bilang, ini sesuatu yang ringan, namun ternyata Allah Azza wa jalla memandang hal ini adalah sesuatu yang besar..



Para ulama menjelaskan mengenai hadist ini, sesungguhnya Allah itu mencintai orang yang mensucikan dirinya..

Efek dari pipis sembarangan tadi sangat besar, rentetannya : akibat taharahnya tidak sempurna, maka wudhunya pun tidak sah, akibatnya pula sholatnya juga tidak sah, bayangkan, dia dianggap seumur hidupnya tidak sah sholatnya alias tidak pernah sholat kepada Allah Azza wa jalla.. Nauzubillah..



Kaum Mu'tazilah pernah mencela Imam Malik Rahimahullah dengan kata2: "lihatlah itu Malik, isi pengajiannya hanya menjelaskan taharah, lalu kain yang menempel di farji wanita (masalah haid)" sedang kami ini memikirkan kondisi umat. Kaum Mu'tazilah (kaum yang lebih mengedepankan akal dan logika seperti mirip kaum liberal dan pluralis) seolah ingin mengatakan bahwa Imam Malik hanya menjelaskan hal sepele, sedang pengajian mereka lebih membahas masalah umat, lebih hebat dan besar..



Namun lihatlah kenyataannya sekarang, ternyata Allah Azza wa jalla malah meninggikan derajat Imam Malik yang telaten mengajarkan Sunnah Rasulullah Shallallaahu alaihi wassallam mulai hal yang paling dasar..

Lihatlah, betapa nama Imam Malik Rahimahullah terasa kekal menjadi salah satu dari 4 imam mahzab Ahlussunnah wal jamaah..

Sedang mana nama kaum Mu'tazilah yang mencela beliau..?? Namanya hilang ditelan zaman..



Dalam kitab2 yang menjelaskan masalah taharah, disebutkan, cara bersuci Nabi Shallallaahu alaihi wassallam adalah: 

  1. Jika Beliau tidak menjumpai air, maka beliau bersuci dengan batu. Hal ini dijelaskan ulama yaitu menggunakan sesuatu yang menyerap air dari farji, zaman sekarang biasa dengan tisu.
  2. Jika Nabi menjumpai air, maka Beliau bersuci dengan air.
  3. Nabi memuji suatu kaum yang menyempurnakan taharahnya dengan bersuci baik dengan batu dan kemudian air. Artinya, dua tahap, farji/kemaluan dibersihkan dari pipis menggunakan tisu, lalu dengan air.


Inilah yang kemudian dikatakan dalam Firman Allah: "Innallaaha yuhibbul mutatohhiriin" artinya "Sesungguhnya Allah mencintai orang yang mensucikan diri"



Dan ternyata bagi orang yang bersuci yang dicintai Allah Azza wa jalla itu, mengalami 4 tingkatan. Ini disebutkan dalam kitab Mukhtasor minhaajul qaasidiin:

1. Mensucikan tubuh dari najis dan kotoran

2. Mensucikan jiwa dari dosa.

3. Mensucikan akhlak dari sesuatu yg tercela

4. Mensucikan ruh dari yang selain Allah Ta'aala..



Tingkatan tertinggi adalah murni/sucinya Tauhid..

Dan dimulai dari mensucikan tubuh dahulu.. Karena tiadalah mungkin sucinya ruh dan jiwa bisa didapat tanpa kesucian tubuh sebagai step awalnya.



Itulah mengapa para ulama semacam Imam Malik tadi menekankan pengajaran taharah dahulu, karena beliau paham, mendidik akhlak umat harus dari langkah awal, setelah umat paham akan pentingnya taharah, InsyaAllah akan mendapat cinta Allah Ta'aala, barulah seluruh permasalahan umat bisa teratasi..


akhi Pratomo:
Ya singkatnya,kalau mensucikan diri sendiri dari najis saja belum benar,bagaimana mungkin mau mengurusi masalah2 besar dalam umat?
Begitu kan akhi?
Kajian bagus sekaliiii
..


akhi Fithrawan:

Wallaahu a'lam..



Kumpulan Kajiane ustad2 salaf ya akhi.. Dari berbagai sumber yg sempat teringat.. Bukan aku.. Hehe



Semua ulama ahlussunnah mulai ulama 4 mahzab selalu punya kitab yang membahas mulai taharah..



Dan itu diikuti oleh ulama2 salaf hingga sekarang, dalam berbagai kajian selalu ada bahasan kitab taharah dan bersuci ini..



Lihatlah bagi para pengusung paham liberal dan pluralis.. Sudah berpuluh puluh buku mungkin sudah mereka keluarkan, tapi adakah bahasan masalah bersuci mereka bahas..?? Nol.. Jika ada.. Mana?? Justru aku ingin tahu bahasan taharah menurut mereka, karena mereka jelas anti menukilkan hadist Nabi..



Ternyata paham liberal, pluralis mulai zaman abad ke 2hijriah ya sama saja ternyata.. Kelihatan membahas sesuatu yg hebat, namun sejatinya kosong tanpa makna apapun karena tidak pernah melandaskan atas dasar mencari kesucian jiwa..

Inilah salah satu bukti betapa kamil dan syamilnya (lengkap dan universalnya) Islam ini.. Yang merupakan Rahmatan lil aalaamiin..

Inilah satu2 nya agama yang mengajarkan kepada manusia semuanya.. Seluruhnya.. Bahkan mulai tatacara cawik/ bersucipun ada tuntunan syariatnya. Subhanallah..



Adakah ajaran yang selengkap ini..??

Mungkin akhi dan ukhti pernah membaca kisah berikut ini:

Di eropa, ada seorang wanita yang bekerja memiliki laundry di suatu apartemen., dia heran, (maaf) ada celana dalam dari 3kamar yang lain dibandingkan celana2 dalam kamar lainnya.. (pakaian didata ada nomer kamarnya). Celana dalam dari 3 kamar ini tidak berbau, tampak tetap bersih, sedang yg dari kamar lainnya selalu ada (maaf) pesingnya..



Setelah diselidiki, ternyata 3 kamar tersebut pemiliknya adalah muslim. Lalu dia bertanya mengapa celananya tidak berbau? Lalu dijawab: Nabi kami Shallallaahu alaihi wassallam mewajibkan kami muslim untuk selalu bersuci dan tidak boleh pipis sembarangan hingga terkena celana..



Sang wanita tersebut sangat kagum lalu menyatakan tertarik dan masuk Islam.. Lihatlah.. Betapa dari bersuci ini menyebabkan orang mendapatkan hidayah Allah Ta'aala

Aku teringat masa kecilku.., saat itu alm Ibundaku Rahimahullahu ta'aala sangat cerewet buanget kalau mengajarkan masalah cawik dan bersuci ini. Beliau menekankan banget bahwa air pipis maupun air yg nyiprat2 dibawah kamarmandi/wc itu bisa membawa najis, jadi celana harus diperhatikan nggabboleh kena cipratannya sama sekali..!!



Teringat betapa beliau sangat keras dalam hal air nyiprat ini sambil menekankan.. Ntar kalau kena, maka wudhunya nggak sah.. Sholatnya pun nggak sah!!


Pengajaran Ibu ini sangat berpengaruh hingga kini, dan memang sucinya badan dan pakaian sangat berpengaruh dalam jiwa..



Lalu jika di jalan sering lihat orang buang air sembarangan di pohon atau semacamnya, sering sedih sendiri. Karena menunjukkan betapa jahilnya masyarakat tentang masalah taharah ini..



Lihat pula di kantor2, dulu malah di kampus waktu masih kuliah, waktu masuk toilet, hanya ada urinoir.., bingunglah aku gimana cara bersucinya..? Wong (maaf) pipisnya sambil berdiri dan celana tidak dibuka, terus gimana cawiknya? Apa nggal akhirnya nggak sempurna taharahnya..?? Pada foto ini tampak contoh urinoir yang nggak ada air buat bersucinya. lalu bagaimana melakukan istinja..? hanya tisyu rasanya kurang.



Dari sini saja terlihat bahwa masalah taharah ngga diperhatikan di tempat2 tersebut. Namun Alhamdulillah, sekarang ini urinoir sudah mulai dihilangkan, tempat2 umum lebih memilih membuat kamar2 kecil tertutup..



Memang jelaslah, hanya kaum muslimin sajalah yang menekankan masalah taharah dan bersuci ini.


akhi Purwito:

Gedung2 kantor baru mostly sudah begitu.. justru kalo hotel2 bintang yg lama malah belum.. mall2 banyak yg sudah bgitu

Di kantor2 jakarta yg karyawannya muslim urinoir sekarang lebih islami gus fith, ada pancuran untuk cawik & dilengkapi dg cover/case sehingga gak nyiprat ke bawah/samping.. ini sudah jamak sekarang

Kalau yg atas...alhamdulillah sama,akhi.


akhi Pratomo:
 Mamaku juga sangat cerewet dalam hal cawik ini...alasannya juga sama.
Ya hal thaharah inilah juga yg menjadi salh satu penarik minat orang-2 non muslim buat mempelajari Islam.
Kalau di Malang sayangnya masih belum banyak yg begitu mas pur...
Masih banyak mall dan kantor yg pake urinoir model lama,belum diupdate versi baru kayaknya

akhi Fithrawan:

Ya benar Akhi Purwito, yang aku sebut tadi urinoir zaman dulu waktu kuliah..

Mungkin juga karena banyak masukan dari kaum muslimin desainnya dirubah..

Tapi secara umum di malang ya tetap aja desainnya.. Hehe

di malang malah buat bilik kamar2 kecil.. Luweh aman..

Coba aja masuk MATOS atau kayaknya perlu disurvey..

Secara pribadi aku ngga mau kalau pake urinoir, ngga sreg dan malu aja kalau pipis bareng ada orang lain..

Lebih enak bilik sendiri

Opo meneh saiki banyak gay, bencong.. Walah.. Tambah.. 


akhi Pratomo:
Pengalaman pribadi ya wan?hiiiii

akhi Fithrawan:

Yang pernah kejadian dengan rekan waktu safar bersama.., di tengah perjalanan kebelet, lalu dengan entengnya keluar mobil lalu pee di pinggir, lalu diangkat saja celananya..



Lha pikirku apa nggak najis itu celana..? Dan itu kemudian sampai seharian sampai pulang, khan jadi terpikir, gimana sholat duhur ashar maghrib isya nya tadi..??

Dan yg begini ini bukannya satu dua orang, namun banyak.. Apalagi orang awam..



Tidakkah kita sedih menyadari hal ini..??

Nggak.., karena wis mikir malu dulu kalo pake urinoir, jadi mooh wis.. Ora gelem.. 

Tapi yang begini jadi pemikiranku juga.., gimana mendisain kamar mandi yg simpel, ngga potensi nyiprat dan gampang buat taharah dan wudhu..



Mikir disik 😤

Ayo..tantangan buat yg orang tek.sipil dan arsitektur

Yang perlu didesain itu gini ya akhi:

Jika ada air no problem, desain gampang..



Lha gimana mendisain juga jika suatu saat air mati.. Ngga ada air..

Ini kejadian pas kebelet,lalu masuk km/wc ngga ada air semua..

Khan masak ngempet??

Harus masuk ke hadist cara taharah nabi yg no 1 jika ngga ada air tadi..

Trus gimana mendisain wc yg jika kita pipis ngga disiram karena ngga ada air. Tp ngga bau?

Jdi mendisain km/wc agar bisa sesuai step sunnah bertaharah Nabi Shallallaahu alaihi wassallam

Foto ini diklaim sebagai urinoir yang lebih islami, karena ada kran kecil di atas untuk istinja
namun secara umum tetap saja, karena buang air berdiri tidak dianjurkan dalam islam


akhi Purwito:

Disediakan aja tissue basah di tiap booth toilet nya.

akhi Pratomo:
Tapi kalo masalah air insya Allah di Malang gak terlalu merisaukan yaal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar