19 okt 2013
Akhi Fithrawan:
Ada apa dengan cahaya..?
Umat manusia dengan segala
kebudayaannya sebelum zaman Nubuwwah Rasulullah Muhammad Shallallaahu alaihi
wassallam ibaratnya hidup di zaman kegelapan yang luar biasa..
Kita seringkali hanya
disuguhkan zaman jahiliyah itu di arab saja dimana kaum quraish arab dan
sekitarnya menyembah berhala bodoh dsb. Padahal bacalah sejarah dunia saat
itu.., maka akan tampak bahwa SELURUH
DUNIA saat itu ada dalam masa KEGELAPAN yang luar biasa.
Coba saja ketik di google
"sejarah dunia sebelum islam" akan tampak di daratan eropa, asia,
afrika, di seluruh kebudayaan manusia yang ada maka tmpak terjadi zaman
kegelapan yg luar biasa. Penyelewengan dalam semua ritual keagamaan tampak
terjadi walaupun dari warisan agama agama samawi seperti yahudi dan nasrani..
Ini pun tergambar dalam
Potongan ayat Al Quran : "..telah tampak kerusakan di permukaan bumi
akibat ulah tangan manusia.."
Tidak saja di jazirah arabia,
KEGELAPAN ini melingkupi seluruh dunia. Sejarawan bahkan mengakui Bangsa eropa
saat itu benar2 dalam masa kegelapan..
Lalu Allah Tabaaroka
wata'aala dengan Kasih SayangNYA kepada umat manusia seluruhnya: mengutus
UtusanNya yaitu Muhammad Shallallaahu alaihi wassallam dan Al Quran..
Diutusnya Nabi Muhammad
Shallallaahu alaihi wassallam dengan membawa Al Quran diibaratkan sebagai
CAHAYA yang terang benderang yang mengeluarkan manusia dari kegelapan..
Dan lihatlah, hanya dalam
waktu 2 dekade kenabian, manusia yang hidup di zaman kegelapan mampu dibawa ke
zaman terang benderang. Lihatlah perubahan dunia sebelum dan setelah Nubuwwah,
akan tampak perubahan drastisnya..
Inilah Bukti Nyata CAHAYA
ISLAM yang menerangi seluruh pelosok bumi..
Rasulullah Shallallaahu
alaihi wassallam bersabda "Aku diutus sebagai Rahmat bagi seluruh
alam.."
Sebuah kalimat singkat yang
hanya berlalu bagi sebagian manusia, namun jika dikaji dengan ilmu dan sejarah
peradaban manusia.. Itulah yang benar-benar terjadi..
Hanya manusia yang dengan
kesombongan dan kerendahan ilmunya saja yang tidak mau mengakui Kerasulan
Muhammad Shallallaahu alaihi wassallam, dari segala bukti nyata yang terpampang
di selurruh permukaan bumi..
Wassallallaahu alaa
Nabiyyinaa Muhammadin wa'alaa aalihi wasohbihii wassallim
bersambung..
akhi Pratomo:
Tak copas ke kamar sebelah ya
pak?
akhi Fithrawan:
Kebenaran dan ilmu itu
didatangi.. Bukan mendatangi..
Jadi siapa yg ingin mencari
kebenaran hendaknya berusaha mencarinya..
Lihatlah Salman Al Farisi,
Shuhaib Ar Ruumi Radhiallahu anhum..
mereka mencari.. Berusaha
Ada apa dengan Cahaya (2)
Dalam banyak amalan shalih,
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam sering menyatakan bahwa amal tersebut
membawa cahaya bagi yang mengamalkannya.
Seringkali kita menganggap
cahaya ini sebagai pengibaratan. Padahal sesungguhnya cahaya itu adalah hakikat
yang sebenarnya..
Dalam suatu hadist,
Rasulullah Shallallaahu alaihi.wassallam menyatakan bahwa di hari kiamat nanti
wajah dan anggota tubuh seorang muslim akan bercahaya karena bekas wudhu,
karena itu bagi yang sanggup, perbaguslah wudhunya..
Inilah amalan ringan yang
dengannya, sahabat Bilal bin Rabah Radhiallaahu anhu mendapat derajat surga..
"Cahaya" dari wudhu
inilah yang menjadi ciri umat Muhammad Shallallaahu alaihi wassallam di hari
kiamat nanti..
Dalam hadist lain, Rasulullah
Shallallaahu alaihi wassallam menyatakan: "Berilah kabar gembira bagi
seseorang yang melangkahkan kakinya dalam kegelapan menuju masjid untuk sholat
berjamaah dengan "cahaya" yang terang benderang di hari
kiamat.."
Amalan membaca Surat Al Kahfi
di hari jumat juga membuat seorang muslim mendapatkan cahaya di antara dua
jumat yang menyinari antara dirinya hingga Haramain..
Subhanallah..
Bahkan lafadz doa berangkat
ke masjid yang diajarkan Rasulullah Shallallaahu alaihi wassallam pun memohon
cahaya bagi manusia: Terjemah arti dari doa berangkat ke masjid : "Ya
Allah jadikan hatiku bercahaya, lisanku bercahaya, pendengaranku bercahaya,
pengelihatanku bercahaya, jadikanlah arah depanku bercahaya, belakangku
bercahaya, kanan kiriku bercahaya, Ya Allah jadikanlah bagi diriku cahaya,
besarkan cahaya itu dan besarkanlah cahaya itu untukku, jadikan diriku cahaya,
Ya Allah jadikanlah urat nadiku bercahaya, darahku bercahaya, rambutku bercahaya,
kulitku bercahaya.."
Subhanallah.. Lihatlah doa
yang diajarkan Rasulullah Shallallaahu alaihi wassallam itu, tidakkah takjub
jiwa ini membacanya sambil melangkahkan kaki ke masjid..?
Seorang muslim memohon cahaya
bagi seluruh tubuhnya yang padahal manusia adalah makhluk Allah Azza wa Jalla
yang terbuat dari tanah, namun ada potongan doa itu yg memohon Ya Allah jadikan
diriku cahaya..
Lalu timbul banyak pertanyaan
selanjutnya, ada apa dengan cahaya tersebut..?
dalam suatu kajian Ustad
Zainal Abidin Syamsudin Lc menjelaskan:
Hari kiamat nanti adalah hari
yang amat sangat dahsyat keadaannya.., diterangkan dalam banyak Ayat2 Al Quran
dan Hadist Nabi, bahwa hari kiamat adalah hari yang gelap.. Yang kegelapannya
tidak sanggup kita bayangkan..
Lama hari kiamat juga adalah
masa yang sangaaat panjang, masa di Mahsyar, adalah ribuan tahun.., masa hisab
mempertanggungjawabkan seluruh amalan manusia juga adalah masa penantian yang
sangaat panjaaang yg tidak sanggup kita membayangkannya..
Belum lagi panjangnya
jembatan sirath yang membentanh antara Mahsyar dan Surga, yang di bawahnya
adalah Jahannam yang menganga menyala nyala.. Yang di sirath nanti ada kait2
pencengkeram untk menarik manusia ke dalam panasnya Jahannam..
Dengan gentarnya hati ini
hendaknya kita selalu.memohon perlindungan dari api neraka..
Lamaanya masa kiamat itu
menyebabkan manusia nanti sangat meremehkan masa hidupnya di dunia, pada akhir
surat An Naaziat: "Pada hari itu, manusia merasa kehidupan di dunia itu
hanya sejenak saja bagaikan di waktu sore atau waktu dhuha.."
Dan.., sungguh beruntunglah
Manusia yang beriman dan beramal shalih.., yang dengan Rahmat Allah Azza wa
jalla, diberikan baginya cahaya yang terang benderang di hari kiamat..
Cahaya yang meneranginya di
hari kiamat itu Dengan Izin dan Rahmat Allah mampu melipat waktu lamaanya hari
kiamat..
Dan bukankah kecepatan
tertinggi yang sanggup dihitung oleh manusia adalah kecepatan cahaya..
Orang beriman dan beramal
shalih nantinya akan bercahaya yang sangat terang benderang, yang dengannya
Allah Azza wa jalla memberi segala kemudahan di hari kiamat.., dia nantinya
mampu melewati jembatan sirath bagaikan kilat yang menyambar.. Subhanallah,
semoga Allah Ta'aala mengkaruniai kita rizki berupa ini.., betapa tidak, jika
Allah Ta'aala telah menjadikannya cahaya yang terang benderang, maka tidak aneh
jika kecepatannya dalam melewati sirath adalah.kecepatan cahaya.. Dan untuk ini
amalah yang utama yang harus dilakukan adalah sholat berjamaah 5 waktu di
masjid..
Ini sesuai dengan Hadist Nabi
Shallallaahu alaihi wassallam yang menyatakan salah satu fadhilah sholat
berjamaah di masjid adalah sanggup melewati sirath bagaikan kilat yang
menyambar..
Namun demikian tingkat cahaya
yang dimiliki manusia juga ternyata berbedabeda.. Ada yang cahayanya terang
benderang, ada yang biasa, ada yang redup, bahkan nauzubillah ada yang tidak
memiliki cahaya sama sekali..
Disebutkan dalam suatu
riwayat, bahwa orang munafik nanti di hari kiamat akan berusaha mengambil
cahaya dari orang beriman. Dia nanti.akan berkata: "Wahai fulan, tunggulah
agar kami bisa mengambil sedikit cahayamu.."
Betapa tidak, di hari kiamat
dengan kegelapan yang luar biasa itu, orang2 akan berjalan sesuai dengan kadar
cahayanya..
Itulah yang diterangkan Nabi
Muhammad Shallallaahu alaihi wassallam bahwa manusia melewati sirath nanti
sesuai kadar amalnya. Ada yang laksana kilat yang menyambar, ada yang seperti
angin yang berhembus, seperti kuda pacu yang berlari cepat, ada yang seperti
orang berlari, ada yang seperti orang berjalan, merangkak, bergelantungan..
Semua tergantung amalnya..
Dan itulah pula yang
dijelaskan sesuai kadar cahaya yang dimilikinya.., sungguh kasihan bagi jiwa
jiwa yang redup cahayanya, dan itulah yg menyebabkan dia hanya sanggup
merangkak dan bergelantungan di sirath, berharap tidak terkena kait yang
berduri yang akan mencabiknya ke jahannam.. Nauzubillah..
Dan tidak bisa dibayangkan
betapa sengsaranya jika jembatan sirath itu ternyata berjarak ribuan tahun
perjalanan..
Sungguh, betapa gentar jiwa
ini jika membayangkan semua itu.. Betapa lemah jiwa ini akan dosa dan hawa
nafsu yang selalu ditururi..
Namun sandarkan segala harap,
Rodja Kepada Allah Azza wa jalla agar kita semua dilingkupi dengan Rahmat dan
Kasih SayangNYA di hari kiamat..
Sungguh, mohonlah selalu
"CAHAYA" yang terang benderang di hari kiamat..
Amalan amalan penunjangnya
sejatinya tidak berat, namun iringilah dengan keikhlasan dan kecintaan kepada
Allah Azza wa jalla dan RasulNYA..
Perbaguslah selalu Wudhu..,
melangkahkan kaki ke masjid untuk sholat berjamaah..
Mohonlah cahaya yang sempurna
di hari kiamat kelak..
Wallaahu a'lam
akhi Pratomo:
Subhanallah ... aku archive
dulu baru baca...
Rodo nggreges soale iki,flu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar