Dari Abdullah Ibn Amru Ibn al Ash Radhiallaahu Anhu, sesungguhnya Nabi Shallallaahu Alaihi Wassallam bersabda:

"Sampaikan dariku walau hanya satu ayat!, dan ceritakan dari bani Israil, tidak perlu takut!, dan barang siapa berbohong atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah ia bersiap mengambil tempat duduknya di neraka!" (HR. Bukhari)

Blog obrolan ringan antar sahabat yang tergabung dalam grup whatsapp "Abyss mengkaji islam", dengan semangat saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran. Saling mendoakan dan saling memberi motivasi dalam keimanan ISLAM.
Ya, namanya obrolan tentu banyak kesalahan dan kekhilafan, untuk itu kami mohon ampun kepada Allah Azza Wa Jalla, dan mohon maaf sebesarnya bagi semua

Rabu, 13 November 2013

Obrolan tentang Cahaya dalam Islam



19 okt 2013



Akhi Fithrawan:
Ada apa dengan cahaya..?

Umat manusia dengan segala kebudayaannya sebelum zaman Nubuwwah Rasulullah Muhammad Shallallaahu alaihi wassallam ibaratnya hidup di zaman kegelapan yang luar biasa..
Kita seringkali hanya disuguhkan zaman jahiliyah itu di arab saja dimana kaum quraish arab dan sekitarnya menyembah berhala bodoh dsb. Padahal bacalah sejarah dunia saat itu..,  maka akan tampak bahwa SELURUH DUNIA saat itu ada dalam masa KEGELAPAN yang luar biasa.

Coba saja ketik di google "sejarah dunia sebelum islam" akan tampak di daratan eropa, asia, afrika, di seluruh kebudayaan manusia yang ada maka tmpak terjadi zaman kegelapan yg luar biasa. Penyelewengan dalam semua ritual keagamaan tampak terjadi walaupun dari warisan agama agama samawi seperti yahudi dan nasrani..
Ini pun tergambar dalam Potongan ayat Al Quran : "..telah tampak kerusakan di permukaan bumi akibat ulah tangan manusia.."
Tidak saja di jazirah arabia, KEGELAPAN ini melingkupi seluruh dunia. Sejarawan bahkan mengakui Bangsa eropa saat itu benar2 dalam masa kegelapan..

Lalu Allah Tabaaroka wata'aala dengan Kasih SayangNYA kepada umat manusia seluruhnya: mengutus UtusanNya yaitu Muhammad Shallallaahu alaihi wassallam dan Al Quran..
Diutusnya Nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wassallam dengan membawa Al Quran diibaratkan sebagai CAHAYA yang terang benderang yang mengeluarkan manusia dari kegelapan..
Dan lihatlah, hanya dalam waktu 2 dekade kenabian, manusia yang hidup di zaman kegelapan mampu dibawa ke zaman terang benderang. Lihatlah perubahan dunia sebelum dan setelah Nubuwwah, akan tampak perubahan drastisnya..
Inilah Bukti Nyata CAHAYA ISLAM yang menerangi seluruh pelosok bumi..
Rasulullah Shallallaahu alaihi wassallam bersabda "Aku diutus sebagai Rahmat bagi seluruh alam.."

Sebuah kalimat singkat yang hanya berlalu bagi sebagian manusia, namun jika dikaji dengan ilmu dan sejarah peradaban manusia.. Itulah yang benar-benar terjadi..
Hanya manusia yang dengan kesombongan dan kerendahan ilmunya saja yang tidak mau mengakui Kerasulan Muhammad Shallallaahu alaihi wassallam, dari segala bukti nyata yang terpampang di selurruh permukaan bumi..

Wassallallaahu alaa Nabiyyinaa Muhammadin wa'alaa aalihi wasohbihii wassallim

bersambung..

akhi Pratomo:
Tak copas ke kamar sebelah ya pak?

akhi Fithrawan:
Kebenaran dan ilmu itu didatangi.. Bukan mendatangi..
Jadi siapa yg ingin mencari kebenaran hendaknya berusaha mencarinya..
Lihatlah Salman Al Farisi, Shuhaib Ar Ruumi Radhiallahu anhum..  mereka mencari.. Berusaha

Ada apa dengan Cahaya (2)

Dalam banyak amalan shalih, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam sering menyatakan bahwa amal tersebut membawa cahaya bagi yang mengamalkannya.
Seringkali kita menganggap cahaya ini sebagai pengibaratan. Padahal sesungguhnya cahaya itu adalah hakikat yang sebenarnya..
Dalam suatu hadist, Rasulullah Shallallaahu alaihi.wassallam menyatakan bahwa di hari kiamat nanti wajah dan anggota tubuh seorang muslim akan bercahaya karena bekas wudhu, karena itu bagi yang sanggup, perbaguslah wudhunya..
Inilah amalan ringan yang dengannya, sahabat Bilal bin Rabah Radhiallaahu anhu mendapat derajat surga..
"Cahaya" dari wudhu inilah yang menjadi ciri umat Muhammad Shallallaahu alaihi wassallam di hari kiamat nanti..

Dalam hadist lain, Rasulullah Shallallaahu alaihi wassallam menyatakan: "Berilah kabar gembira bagi seseorang yang melangkahkan kakinya dalam kegelapan menuju masjid untuk sholat berjamaah dengan "cahaya" yang terang benderang di hari kiamat.."
Amalan membaca Surat Al Kahfi di hari jumat juga membuat seorang muslim mendapatkan cahaya di antara dua jumat yang menyinari antara dirinya hingga Haramain..
Subhanallah..


Bahkan lafadz doa berangkat ke masjid yang diajarkan Rasulullah Shallallaahu alaihi wassallam pun memohon cahaya bagi manusia: Terjemah arti dari doa berangkat ke masjid : "Ya Allah jadikan hatiku bercahaya, lisanku bercahaya, pendengaranku bercahaya, pengelihatanku bercahaya, jadikanlah arah depanku bercahaya, belakangku bercahaya, kanan kiriku bercahaya, Ya Allah jadikanlah bagi diriku cahaya, besarkan cahaya itu dan besarkanlah cahaya itu untukku, jadikan diriku cahaya, Ya Allah jadikanlah urat nadiku bercahaya, darahku bercahaya, rambutku bercahaya, kulitku bercahaya.."

Subhanallah.. Lihatlah doa yang diajarkan Rasulullah Shallallaahu alaihi wassallam itu, tidakkah takjub jiwa ini membacanya sambil melangkahkan kaki ke masjid..?

Seorang muslim memohon cahaya bagi seluruh tubuhnya yang padahal manusia adalah makhluk Allah Azza wa Jalla yang terbuat dari tanah, namun ada potongan doa itu yg memohon Ya Allah jadikan diriku cahaya..

Lalu timbul banyak pertanyaan selanjutnya, ada apa dengan cahaya tersebut..?
dalam suatu kajian Ustad Zainal Abidin Syamsudin Lc menjelaskan:
Hari kiamat nanti adalah hari yang amat sangat dahsyat keadaannya.., diterangkan dalam banyak Ayat2 Al Quran dan Hadist Nabi, bahwa hari kiamat adalah hari yang gelap.. Yang kegelapannya tidak sanggup kita bayangkan..
Lama hari kiamat juga adalah masa yang sangaaat panjang, masa di Mahsyar, adalah ribuan tahun.., masa hisab mempertanggungjawabkan seluruh amalan manusia juga adalah masa penantian yang sangaat panjaaang yg tidak sanggup kita membayangkannya..
Belum lagi panjangnya jembatan sirath yang membentanh antara Mahsyar dan Surga, yang di bawahnya adalah Jahannam yang menganga menyala nyala.. Yang di sirath nanti ada kait2 pencengkeram untk menarik manusia ke dalam panasnya Jahannam..

Dengan gentarnya hati ini hendaknya kita selalu.memohon perlindungan dari api neraka..
Lamaanya masa kiamat itu menyebabkan manusia nanti sangat meremehkan masa hidupnya di dunia, pada akhir surat An Naaziat: "Pada hari itu, manusia merasa kehidupan di dunia itu hanya sejenak saja bagaikan di waktu sore atau waktu dhuha.."
Dan.., sungguh beruntunglah Manusia yang beriman dan beramal shalih.., yang dengan Rahmat Allah Azza wa jalla, diberikan baginya cahaya yang terang benderang di hari kiamat..
Cahaya yang meneranginya di hari kiamat itu Dengan Izin dan Rahmat Allah mampu melipat waktu lamaanya hari kiamat..

Dan bukankah kecepatan tertinggi yang sanggup dihitung oleh manusia adalah kecepatan cahaya..
Orang beriman dan beramal shalih nantinya akan bercahaya yang sangat terang benderang, yang dengannya Allah Azza wa jalla memberi segala kemudahan di hari kiamat.., dia nantinya mampu melewati jembatan sirath bagaikan kilat yang menyambar.. Subhanallah, semoga Allah Ta'aala mengkaruniai kita rizki berupa ini.., betapa tidak, jika Allah Ta'aala telah menjadikannya cahaya yang terang benderang, maka tidak aneh jika kecepatannya dalam melewati sirath adalah.kecepatan cahaya.. Dan untuk ini amalah yang utama yang harus dilakukan adalah sholat berjamaah 5 waktu di masjid..

Ini sesuai dengan Hadist Nabi Shallallaahu alaihi wassallam yang menyatakan salah satu fadhilah sholat berjamaah di masjid adalah sanggup melewati sirath bagaikan kilat yang menyambar..
Namun demikian tingkat cahaya yang dimiliki manusia juga ternyata berbedabeda.. Ada yang cahayanya terang benderang, ada yang biasa, ada yang redup, bahkan nauzubillah ada yang tidak memiliki cahaya sama sekali..

Disebutkan dalam suatu riwayat, bahwa orang munafik nanti di hari kiamat akan berusaha mengambil cahaya dari orang beriman. Dia nanti.akan berkata: "Wahai fulan, tunggulah agar kami bisa mengambil sedikit cahayamu.."
Betapa tidak, di hari kiamat dengan kegelapan yang luar biasa itu, orang2 akan berjalan sesuai dengan kadar cahayanya..
Itulah yang diterangkan Nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wassallam bahwa manusia melewati sirath nanti sesuai kadar amalnya. Ada yang laksana kilat yang menyambar, ada yang seperti angin yang berhembus, seperti kuda pacu yang berlari cepat, ada yang seperti orang berlari, ada yang seperti orang berjalan, merangkak, bergelantungan.. Semua tergantung amalnya..

Dan itulah pula yang dijelaskan sesuai kadar cahaya yang dimilikinya.., sungguh kasihan bagi jiwa jiwa yang redup cahayanya, dan itulah yg menyebabkan dia hanya sanggup merangkak dan bergelantungan di sirath, berharap tidak terkena kait yang berduri yang akan mencabiknya ke jahannam.. Nauzubillah..
Dan tidak bisa dibayangkan betapa sengsaranya jika jembatan sirath itu ternyata berjarak ribuan tahun perjalanan..
Sungguh, betapa gentar jiwa ini jika membayangkan semua itu.. Betapa lemah jiwa ini akan dosa dan hawa nafsu yang selalu ditururi..

Namun sandarkan segala harap, Rodja Kepada Allah Azza wa jalla agar kita semua dilingkupi dengan Rahmat dan Kasih SayangNYA di hari kiamat..
Sungguh, mohonlah selalu "CAHAYA" yang terang benderang di hari kiamat..
Amalan amalan penunjangnya sejatinya tidak berat, namun iringilah dengan keikhlasan dan kecintaan kepada Allah Azza wa jalla dan RasulNYA..

Perbaguslah selalu Wudhu.., melangkahkan kaki ke masjid untuk sholat berjamaah..
Mohonlah cahaya yang sempurna di hari kiamat kelak..

Wallaahu a'lam

akhi Pratomo:
Subhanallah ... aku archive dulu baru baca...
Rodo nggreges soale iki,flu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar