Dari Abdullah Ibn Amru Ibn al Ash Radhiallaahu Anhu, sesungguhnya Nabi Shallallaahu Alaihi Wassallam bersabda:

"Sampaikan dariku walau hanya satu ayat!, dan ceritakan dari bani Israil, tidak perlu takut!, dan barang siapa berbohong atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah ia bersiap mengambil tempat duduknya di neraka!" (HR. Bukhari)

Blog obrolan ringan antar sahabat yang tergabung dalam grup whatsapp "Abyss mengkaji islam", dengan semangat saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran. Saling mendoakan dan saling memberi motivasi dalam keimanan ISLAM.
Ya, namanya obrolan tentu banyak kesalahan dan kekhilafan, untuk itu kami mohon ampun kepada Allah Azza Wa Jalla, dan mohon maaf sebesarnya bagi semua

Kamis, 14 November 2013

Akhlak Rasulullah Shallallaahu alaihi Wassallam



Kamis, 3 Muharram 1435H
7 November 2013

Bismillah
Firman Allah Tabaaroka wata'aala:
"Sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar dalam akhlak yang agung (mulia)" (Al Quran 68:4)

Berkata K.H. Zainuddin MZ Rahimahullah: Jika Allah Ta'aala saja sudah memujinya, apalah arti pujian kita kepada Rasulullah Shallallaahu alaihi wassallam..

Rasulullah Shallallaahu alaihi wassallam bersabda : "Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia" (Al Hadist)

Di saat manusia akhir zaman ini limbung mencari contoh, tauladan, idola, pujaan yang biasanya disematkan kepada aktor, pemain bola, penyanyi, politikus, tokoh masyarakat, habib habaib, imam dan sebagainya.., selayaknyalah seorang muslim menomorsatukan idola kepada manusia teragung Muhammad Shallallaahu alaihi wassallam..

Menjadikannya tauladan, ibrah, pelajaran, mengambil seluruh contoh dari setiap tindak tanduknya di kehidupan dunia, hingga penghambaannya kepada Allah Azza wa Jalla, Tuhan semesta alam..
Semakin masuk kita ke dalam detik detik sirah An Nabawwiyah, semakin meletup rindu yang tak tertahankan kepada kekasih tercinta, Muhammad Shallallaahu alaihi wassallam..
Bukti cinta adalah mentaati perintahnya dan berusaha sekuat tenaga mencontoh apa yang menjadi sunnah beliau dalam ibadah dan muamalah..

Sahabat Abdullah bin Umar Radhiallaahu Anhu dalam hal ini adalah contoh betapa cintanya beliau kepada Rasulullah Shallallaahu alaihi wassallam. Ummul mukminin Ibunda Aisyah Radhiallaahu anha berkata: tidak ada yang berusaha benar meniru dan mencontoh semua gerak gerik Nabi, seperti Ibnu Umar..

Bukan saja mencontoh dalam hal ibadah dan ketaqwaan, rasa cinta kepada Nabi juga ditunjukkan dengan mencontoh gerak gerik Nabi Shallallaahu alaihi wassallam.
Jika Nabi datang dengan unta beliau, lalu unta tersebut berputar 2x dan duduk, lalu baru beliau sholat 2 rakaat, maka Sahabat Abdullah bin Umar pun menirunya, diputarnya untanya 2x lalu menderum, turun, kemudian beliau sholat 2 rakaat persis di tempat bekas Nabi sholat..

Pernah dalam makan sayur labu, sahabat Ibnu Umar mengaduk aduk sayur mencari labu labu yang mengapung.., ketika ditanya tentang apa yang dilakukannya itu, dia menjawab, "aku melihat Nabi Shallallaahu alaihi wassallam juga mengaduk aduk untuk mencari labu yang mengapung itu..
Sahabat lain ada yang berkata kepada Nabi Shallallaahu alaihi wassallam: "Wahai Rasulullah,sesungguhnya hatiku tidak akan tenang sebelum bertemu atau walau hanya melihat Anda dari kejauhan.."

Dalam diri Rasulullah Shallallaahu alaihi wassallam memang terpancarkan akhlak dan budi pekerti yang sangat agung.. Entah bagaimana menggambarkan keluhuran akhlak manusia yang paling sempurna dari zaman Nabi Adam Alaihissalaam hingga hari kiamat ini. Seorang yang memiliki akhlak Al Quran..

Para sahabat jika bertemu beliau Shallallaahu alaihi wassallam tiada sanggup memandang wajah beliau secara langsung karena pancaran nur kewibawaan yang tinggi..
Jika berbicara, tiada terlalu pendek ataupun terlalu panjang, namun penuh dengan hikmah dan sarat makna..
Nabi shallallaahu alaihi wassallam adalah sosok yang menyenangkan dilihat, jika mengenalnya, maka orang akan dengan mudah untuk mencintainya..
Sahabat yang terbaik bagi sahabatnya, guru terbaik bagi muridnya, suami terbaik bagi istrinya, ayah terbaik bagi anaknya, Nabi terbaik bagi umatnya..

Sangat berlemah lembut bagi manusia, tidak pernah mengatakan "tidak" jika diminta.. Tidak pernah marah jika dirinya yang dicela dan dihina. Beliau marah jika syariat yang dihina..
Akhlak yang mulia dan cinta adalah kekuatan dakwah beliau untuk mengajarkan keluhuran Islam..

Kisah yang sangat terkenal adalah ketika Abu Bakar Radhiallaahu anhu mendatangi putrinya, Aisyah Radhiallaahu anha yaitu istri Nabi Shallallaahu alaihi wassallam setelah meninggalnya beliau..

Abu Bakar As Shiddiq adalah sahabat terbaik yang selalu berusaha bersegera dalam kebaikan, berusaha mencontoh seluruh sendi sendi kehidupan beliau Shallallaahu alaihi wassallam baik dalam ibadah kepada Allah Ta'aala maupun dalam hal muamalahnya kepada manusia.
Abu Bakar bertanya kepada putrinya: "Wahai Aisyah, adakah dari Sunnah Rasulullah Shallallaahu alaihi wassallam yang belum aku tunaikan..?"
Pertanyaan Abu Bakar kepada putri beliau ini bukan hanya dalam hal ibadah, namun hingga dalam hal perilaku Nabi semasa hidup yang belum dicontoh oleh beliau..

Lihatlah betapa kecintaan yang mendalam seorang Abu Bakar kepada Nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wassalam, hingga ingin mencontoh semua amalan beliau..
Dijawab oleh Ibunda Aisyah Radhiallaahu anha: "Nabi biasa memberi makan seorang pengemis yahudi tua dan buta yang berada di ujung kota Madinah.."
Namun, kata beliau, pengemis itu selalu mencaci maki Nabi Shallallaahu alaihi wassallam..

Demi kecintaannya kepada jejak jejak perilaku Nabi Shallallaahu alaihi wassallam semasa hidupnya, bergegaslah Abu Bakar membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis yahudi buta itu..

Setibanya di sudut kota Madinah, dijumpainya di ujung pasar, seorang pengemis tua yang sudah renta dimakan usia.. Dilihatnya pengemis itu berkata2 kepada orang orang yang berlalu di pasar, "Wahai sekalian manusia, Muhammad itu adalah seorang penipu, jangan mempercayai kata katanya, Muhammad itu adalah pendusta, jangan ikuti ajarannya.." dan kalimat2 semacam itu meluncur dengan caci maki dari pengemis yahudi buta itu..

Hati Abu Bakar bercampur baur, perasaannya teraduk aduk antara heran, marah, jengkel, dan takjub.. Dalam hatinya, bagaimana Nabi Shallallaahu alaihi wassallam bisa setiap hari memberi makan orang seperi ini yang mencaci maki beliau di depan matanya..?
Namun, karena tekat untuk meniru dan meneruskan kebiasaan Nabi itu, didatanginya sang pengemis tua buta tersebut.

Sang pengemis masih dalam keadaannya yang terus mencaci maki Nabi, lalu Abu Bakar mendekat, mengulurkan tangannya kepada sang pengemis.., sang pengemis paham, dan dikiranya orang yang setiap hari datang membawakannya makanan telah tiba..
Lalu Abu Bakar dengan lembut segera menyuapinya.., sang pengemis tersentak.., dimuntahkannya makanan itu Dan berkata : "siapa Engkau..??" Abu Bakar menjawab: "Aku orang yang biasa datang.." Abu Bakar tidak ingin sang pengemis mengetahuinya..
Lalu sang pengemis membentak: "Tidak..!! Engkau bukanlah dia.., sungguh tangannya sangat lembut dalam menyuapi makananku, dan tiada sulit mulut ini menelannya.., dia selalu melembutkannya terlebih dahulu untukku, dikunyahnya sejenak, lalu dengan lembut disuapkannya untukku dengan penuh kelembutan.."

Mendengar itu Abu Bakarpun tersentak, tiada kuat beliau menahan air matanya, beliau menangis dengan sangat merindukan dan dengan ketakjuban yang sangat akan akhlak yang teramat agung dari Rasulullah Shallallaahu alaihi wassallam..

Lalu Abu Bakarpun berkata.., "ya benar, aku bukanlah dia, aku adalah sahabatnya.., ketahuilah, bahwa orang yang biasa menyuapimu itu telah meninggal.." Abu Bakar berkata dengan linangan air mata..
Sang pengemis pun terdiam lalu berkata :" Engkau adalah sahabatnya, siapakah dia? Karena selama ini dia tidak pernah menyebutkan namanya.."
Abu Bakar menjawab: "Ketahuilah, sesungguhnya orang setiap hari datang dan menyuapimu itu adalah Muhammad"

Sang pengemis yahudi tua dan buta itu tersentak.., bagaikan halilintar menyambar dengan pukulan yang dahsyat.. Sejenak diapun terdiam.. Lalu kemudian diapun menangis tersedu sedu..
Dalam benaknya berkecamuk rasa haru dan kerinduan yang mendalam kepada Nabi Shallallaahu alaihi wassallam..
Betapa orang yang paling dibencinya, dicaci makinya setiap hari itu adalah orang yang paling peduli kepadanya..

Bagaimana mungkin orang yang setiap hari dihinanya itu adalah orang yang dengan lembut menyuapi makanan untuknya..
Bagaimana mungkin orang yang dilecehkannya tiada henti.itu justru orang yang melembutkan makanan dengan dikunyahnya terlebih dahulu sebelum disuapkan kepada dirinya.. Berarti dalam dirinya ada bagian dari diri Muhammad, karena ada liur kunyahan dari makanan yang masuk pula ke lambungnya dan aliran darahnya..

Air mata sang pengemis itu terus saja berlinang.., bercampur rasa penyesalan, rindu dan ketakjuban yang sangat dalam dirinya.. Ini bukanlah akhlak seorang manusia.. Ini bukanlah akhlak seorang pendusta.. Dan tidak mungkin ada manusia agung dengan akhlak yang demikian tinggi akan didustakan..

Dengan linangan air matanya dihadapan Abu Bakar Radhiallaahu anhu, sang pengemis berucap lirih "Asyhadu An Laailaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammadarrosuulullaah"

Sebuah kalimat pengakuan yang teramat agung terucap dari lisannya yang terpancar dari hatinya yang kini tersirani ruh keimanan..
Betapa selama ini Rasulullah Shallallaahu alaihi wassallam tidak pernah sekalipun membalas celaan dan hinaannya, tiada pula berdebat menunjukkah hujjah hujjah yang tidak terbantahkan..
Tidak..
Beliau Shallallaahu alaihi wassallam hanya datang, dengan lembut menyuapinya.. Itu saja..
Dan itu sudah cukup menunjukkan betapa tidak ada akhlak yang ter agung dimuka bumi ini selain akhlak Rasulullah Shallallaahu alaihi wassallam..
Akhlak yang dalam suatu riwayat dikatakan bahwa akhlak terbaik dari manusia sejak Nabi Adam Alaihissalaam hingga manusia akhir di hari kiamat..
Akhlak yang dalam suatu riwayat pula dikatakan, ketika Allah Azza wa Jalla melihat hati seluruh manusia, ditemukanlah bahwa hati Nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wassallam adalah hati yang terbaik dari seluruh manusia..

Maka, sekali lagi, Allah Azza wa Jalla berfirman:
"Sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar dalam akhlak yang agung (mulia)" (Al Quran 68:4)

Allaahumma shalli alaa Muhammad wa alaa ali muhammad..

Riwayat tadi walau berkali kali dibaca, selalu saja membuat hati terharu. Air Mata menetes karena kerinduan terhadap akhlak Rasulullah Shallallaahu alaihi wassallam..

Kita ini umat Beliau diakhir zaman penuh fitnah.. Tiada pernah menyaksikan Indahnya Beliau, mendengar khutbahnya, menjadi saksi akan mukjizatnya.. Namun, hanya dari membaca nash nash periwayatan yang shahih, tetap terpancarkan nur cahaya akhlak dan cinta Beliau Shallallaahu alaihi wassallam terhadap umatnya..
Lalu, bagaimana mungkin jiwa ini tidak mencintainya..?
Ikutilah Sunnah sunnah Rasulullah Shallallaahu alaihi wassallam, gerak gerik dan perilaku beliau..
Cintailah yang dicintainya, bencilah apa yanh dibencinya.. Taatilah perintahnya..
Maka InsyaAllah dari jejak jejak suci itu, kita pun akan mengenal Allah Azza wa Jalla.. Dzat yang mengutusnya dengan kebenaran..

Wallaahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar